25 April 2024

SITUS SEPAK BOLA PIALA DUNIA

PREDIKSI BOLA| SKOR BOLA| BERITA BOLA| HASIL PERTANDINGAN

Drama Piala FA 2021-2022, Salah Satunya Penyebab Arsenal Terdepak

4 min read
Drama Piala FA 2021-2022, Salah Satunya Penyebab Arsenal Terdepak

Drama Piala FA 2021-2022, Salah Satunya Penyebab Arsenal Terdepak

Drama Piala FA 2021-2022, Salah Satunya Penyebab Arsenal Terdepak
Drama Piala FA 2021-2022, Salah Satunya Penyebab Arsenal Terdepak

Drama Piala FA 2021-2022 selalu menjadi bagian menarik untuk penggemar ketahui. Seperti biasa, setiap bentrokan akan menyisakan cerita tersendiri. Tidak jarang pula aksi yang menyisahkan cerita kontroversial.

Terbentuknya kejuaran Piala FA sejatinya berkat ide cemerlang Football Association (FA) di London pada tahun 1983. Organisasi itu merupakan cikal bakal pergerakan utama turnamen sepak bola populer sekarang. Klub-klub Inggris menganggap turnamen berusia tua satu ini sebagai ajang bergengsi yang layak mereka ikut.

FA Cupa menjadi kejuaraan domestik paling tua tanpa ada tandingannya di dunia. Musim pertama terjadi pada 1871-1872 yang hanya mempunyai 15 klub. Siapa yang menyangkan bila Wanderes FC sebagai pemenang pertama trofi tersebut. Kala itu Wanderes FC mengalahkan Royal Engineers pada final yang terjadi di Kennington Oval.

Desain trofi dari FA Cup yang kita ketahui sekarang merupakan desain kedua. Model piala pertama dibuat pada tahun 1911 lengkap dengan dua replika. Ukuran trofi Piala FA memiliki tinggi 61,5 cm dengan berat mencapai 6,3 kilogram untuk salah satu replikanya. Harga jual piala tidak main-main, yaitu mencapai nominal Rp 20 miliar.

Drama Piala FA 2021-2022 Pemain Muda Ini Kambing Hitam The Gunners Gagal

Kelanjutan drama Piala FA 2021-2022 sebelum kita membahas tentang penyebab Arsenal gagal. Mari kita bedah dahulu dalam kurun waktu 21 tahun terakhir klub mana saja yang berhasil menajdi juara. Turnamen ini sejatinya sudah berjalan 151 tahun dengan Arsenal sebagai ‘Raja’ FA Cup.

The Gunners total mengumpulkan gelar juara sebanyak 14 kali, sedangkan Manchester United menjadi terbanyak kedua dengan perolehan 12 kali gelar. Kemudian disusul Chelsea dan Tottenham Hotspur yang mempunyai 8 gelar. Barulah peringkat selanjutnya merupakan milik Liverpool dan Aston Villa dengan 7 gelar.

Baca Juga: Prediksi Juventus Vs Hellas Verona 7 Februari 2022 Serie A

Merujuk sejarah yang Arsenal capai selama ini, kegagalan terus melaju di kompetisi Piala FA merupakan pukulan keras. Penyebab dari patahnya perjalanan The Gunners disebut karena perfoma seorang pemain muda. Kekalahan memalukan itu terjadi kala menghadapi Nottingham Forest.

Baca Juga: Prediksi Real Madrid Vs Granada 7 Februari 2022 La Liga

Skuad asuhan Arteta terpaksa kalah 1-0 pada menit krusial sekalipun mereka menguasai pertandingan. Akibatnya, James Garner gelandang bertahan Nottingham Forest langsung menjadi sorotan berkat penampilan impresifnya. Garner adalah sosok yang mampu menggagalkan setiap peluang tercipta bagi Arsenal.

Baca Juga: Prediksi Athletic Bilbao Vs Espanyol 8 Februari 2022 La Liga

Pemain muda pinjaman Manchester United itu  sukses merampungkan 76% umpan. Belum lagi dengan 6 recovery bola, 3 clearance, 2 intersep, dan 1 tembakan on target. Termasuk mencatatkan perfoma terbaik 90 menit penuh dan piawai melewatkan semua duel udara.

James Garner Memikat Dunia Sepak Bola Eropa

Permainan James Garner sukses memikat para petinggi klub Eropa.  Kemampuannya mengocek bola disebut sebagai roh permainan dari The Tricky Trees. Pertandingan tersebut ia menyelesaikan semua bola dengan tenang ketika intersep.

Garner juga membuktikan on target ketika memberikan umpan kepada sesama rekannya. Permainan ciamik seperti itu mendapat pencerahan sebagai taktik untuk pemain Manchester United mendapat game reguler.

Musim depan pastinya MU tidak akan membiarkan pemain muda menjanjikannya bermain di klub lain. Besar kemungkinan Garner memperoleh peluang untuk tampil reguler. Saat ini James Garner masih harus selesaikan tugasnya bersama Nottingham Forest selama semusim. The Reds Devils sudah memperpanjang kontrak untuk Garner hingga Juni 2024.

Drama Piala FA Amarah Aston Villa Akibat Anulir Gol Danny Ings

Drama Piala FA 2021-2022 menghasilkan peristiwa tak terlupakan saat gol teranulir Danny Ings. Kemarahan Aston Villa saat kontra Manchester United berbandik kebalik oleh Raphael Varane. Bek MU itu menganggap anulir gol striker Aston Villa sebuah keputusan tepat.

Pertandingan putaran ketiga Piala FA di Old Trafford menampilkan Manchester United lebih dahulu unggul. Berkat Scott McTominay melesakkan sundulan keras pada awal babak pertama. Selanjutnya kemelut terus terjadi hingga pada menit ke-51 Danny Ings mencetak gol. Sayangnya tayangan VAR membuat gol tersebut teranulir lantaran offside.

Seusai pertandingan Rafael Varane lantas menyampaikan tanggapannya. Terkait kesalnya Aston Villa akibat insiden anulir gol milik Ings. Varane pun menyebut bila wasit Michael Oliver tidak banyak berkomunikasi. “Tidak ada komunikasi, itu agak lama tetapi kami tahu itu tentang offside. Setelah pertandingan ini, kami harus fokus pada permainan demi berjuang untuk kemenangan. Saya pikir itu keputusan yang tepat.” paparnya.

Terlepas dari insiden kemarahan Aston Villa yang merasa dirugikan atas keputusan wasit. Varane sendiri bermain mumpuni dan konsisten sepanjang 90 menit bentrokan Aston Villa kontra Manchester United.

Cara Varane menyikapi bola selalu tenang sekalipun situasi sedang genting. Ia juga membantu tim membendung setiap serangan yang Asto Villa lakukan. Tidak heran bila Ralf Rangnick terus mempertahankan bek Prancis itu sebagai starter reguler.

Kejengkelan Rio Ferdinand Sempat Ingin Habisi Maro Balotelli

Selanjutnya drama yang sempat terjadi di Piala FA meski bukan pada 2021-2022. Namun, terbilang menarik untuk penggemar sepak bola ketahui. Rio Ferdinand mengaku pernah ingin membunuh Mario Balotelli dalam Derby Manchester.

Insiden kemarahan legenda Rio Ferdinand terjadi pada babak semifinal FA Cup. Kala itu The Citizens menang 1-0 berkat gol penentu dari Yaya Troure anak asuh Roberto Mancini. Begitu pertandingan berakhir Balotelli lantas memanas-manasi penggemar Manchester United. Sebuah tindakan yang memicu kekesalan Ferdinand.

Keduanya bahkan nyaris berkelahi untungnya para pemain lain seperti Edwin van der Sar. “Semifinal itu, saat itulah saya berpikir ‘OK mereka Manchester City akan tetap di sini. Saat itulah Balotelli memanasi. Jika mengingat apa yang terjadi setelah pertandingan? Sempat merasa ingin membunuhnya hari itu,” ujar Ferdinand.

“Saya bertengkar dengannya pada saat itu karena dia merayakan dan memanas-manasi penggemar kami. Saya merasa yang dilakukannya tidak sopan dan menjadi gila,” tambahnya.

Secara kebetulan atau tidak karier Balotelli pasca pertandingan pun mengalami penurunan. Terlebih begitu ia meninggalkan Manchester United, sekalipun bermain dengan klub besar sekelas AC Milan, Liverpool dan dua klub Prancis. Terakhir, Balotelli bermain di Turki bersama Adana Demirspor. Pemain berusia 31 tahun tersebut sudah mencetak lima gol dari 13 penampilan.***

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.