20 April 2024

SITUS SEPAK BOLA PIALA DUNIA

PREDIKSI BOLA| SKOR BOLA| BERITA BOLA| HASIL PERTANDINGAN

Paolo Scaroni AC Milan: Serie A Telah Menjadi Serie B!

4 min read
Paolo Scaroni AC Milan: Serie A Telah Menjadi Serie B!

Paolo Scaroni AC Milan: Serie A Telah Menjadi Serie B!

Paolo Scaroni AC Milan: Serie A Telah Menjadi Serie B!
Paolo Scaroni AC Milan: Serie A Telah Menjadi Serie B!

Berita Terbaru AC Milan – Paolo Scaroni AC Milan telah menjelaskan secara rinci mengapa Serie A dan sepak bola Italia begitu jauh tertinggal. Sacroni juga mengomentari situasi stadion AC Milan. Menurutnya Serie A Italia telah menjadi Serie B jika dibandingkan dengan liga-liga besar Eropa lainnya. “Mereka semua telah melampaui kita atau hampir semuanya dalam 20 tahun terakhir,” ungkap Paolo Scaroni.

Sepak bola Italia sejatinya pernah menjadi yang terbaik di Eropa. Tetapi hari-hari tersebut sudah lama berlalu. Bagi Scaroni, kecuali sesuatu terjadi dengan cepat maka penurunan akan terus berlanjut. Sementara itu AC Milan kembali meraih kemenangan pada kancah domestik. Walau untuk bisa kompetitif hingga internasional sepak bola Eropa. Kualitas sepak bola Italia perlu meningkat secara keseluruhan.

Dunia sepak bola yang seperti sektor industri terdiri dari produk dan kemampuan untuk menjualnya. Konsekuensinya, menurut Scaroni sepak bola Italia harus menghadirkan produk yang publik sukai. Sepak bola memang olahraga tetapi sekaligus tontonan dan pertunjukan membutuhkan stadion yang indah.

Paolo Scaroni AC Milan Miris dengan Situasi Sepak Bola Serie A Italia

Melihat situasi stadion di Italia, Paolo Scaroni AC Milan merasa miris. Orang dapat melihat bahwa usia rata-rata pengunjung arena adalah 74  tahun dan sisanya setengah kosong. Terlebih Covid-19 berkontribusi membuat situasi penjualan tiket semakin terjerembab. Serie A berada di urutan ke-9 Eropa dalam hal kehadiran dan cakupan pengunjung stadion tidak mencapai 60%. Padahal musim lalu pengunjung Liga Premier cakupannya hingga 96,1%.

“Kami tidak hanya memiliki lebih banyak stadion kosong, tetapi karena mempunyai yang lebih tua. Maka kami tidak dapat mengumpulkan uang melalui kegiatan tambahan yang berputar di sekitar stadion,” tutur Paolo Scaroni.

Pendapatan stadion gabungan dari Milan dan Inter periode  2017-2018 – 2018-2019 total Rp2.475triliun. Nominal teresebut lebih rendah daripada Chelsea, Tottenham, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United secara individual.

Baca Juga: Prediksi LA Galaxy Vs Sacramento Republic 22 Juni 2022 Piala Terbuka

Sejauh ini pertandingan Serie A telah disproporsi baik dalam hal hak siar TV nasional. Bahkan lebih rendah lagi dalam hal hak siar TV internasional. Padahal dari tayangan televisi kompetisi bergengsi Italia itu berhasil mengumpulkan Rp3.5triliun per musim.

Nominal tersebut bahkan jauh berbeda 10 kali lipat dengan Liga Premier Rp35triliun per tahun. Ibaratnya Italia sedang memasuki lingkaran setan yang membuat sepak bola mereka terus menurun. “Hasil bersihnya adalah produk yang kami tawarkan buruk: tanpa Messi dan Mbappe, hanya karena kami tidak mampu membelinya. Dan jika kami terus seperti ini, kami akan semakin menjauh dari sepak bola yang luar biasa,” lanjutnya.

Baca Juga: Persebaya 1-3 Persib Bandung, PSSI Lakukan Investigasi Soal Bobotoh

Bagi Scaroni, masalah stadion sebagai bukti perlunya membangun infrastruktur guna menyelesaikan masalah sepak bola Italia yang dramatis. Scaroni juga mengharapkan adanya fasilitas baru untuk mendorong pengembangan volume kegiatan tersier yang terhubung ke stadion.

Paolo Scaroni Akui AC Milan dan Inter Milan Terus Mendiskusikan Stadion Baru

Rupanya AC Milan dan Inter Milan telah bertahun-tahun terlibat diskusi dengan pemerintah kota untuk membangun stadion baru di daerah San Siro. Berdasarkan laporan terakhir diskusi memasuki tahap referendum. Yakni sebuah prosedur yang memakan waktu kurang lebih satu tahun.

Dalam dekade terakhir, Eropa membangun 153 stadion hanya 3 yang berlokasi di Italia. Pada periode yang sama, 3 stadion berdiri megah di London. Serangkaian keberatan telah Italia dapatkan dari para penggemar sepak bola. Asosiasi sepak bola Italia jelas tidak memahami fakta bahwa stadion merupakan unsur fundamental dari pertunjukan bola.

“Tapi mengapa Inggris membangun stadion dengan 60 ribu kursi dan bukan 100 ribu kursi? Karena mereka khawatir jika tidak memainkan pertandingan yang bukan acara utama. Maka stadion akan setengah kosong.” Ujar Paolo Scaroni dan Massimiliano Di Silvestre.

Scaroni memahami bahwa untuk membuat pertunjukan menjadi tontonan yang lebih besar, membutuhkan perubahan. Raksasa Italia sedang mendiskusikan bagaimana menjual saham AC Milan ke Amerika Serikat, China dan Australia.

“Jika kami ingin menjual produk kami ke China dan Amerika Serikat maka juga harus keluar dari dimensi pedesaan sepakbola. Sekaligus mengubah waktu beberapa pertandingan: jika kami menjadwalkan pertandingan kunci pada pukul 21:00 malam maka mereka jangan menontonnya di Beijing,”imbuh Scaroni.

San Siro Menjadi Lokasi Terkini untuk Stadion Lain Serie A Italia

Scaroni mengakhiri wawancara dengan membicarakan stadion lagi, khususnya di stadion baru Milan. Selain area San Siro, ada juga kemungkinan pembangunan area Sesto San Giovanni.

“Untuk wilayah San Siro, saya cukup optimis. Tentu saja, ketika pada bulan November, setelah diskusi panjang, kami memutuskan menurunkan volume bisnis non-stadion. Hal terakhir yang saya bayangkan adalah bahwa perlu satu tahun lagi untuk menunggu referendum.  Saya akan mengatakan, mengutip pengalaman saya sebelumnya. Bahwa membangun stadion di Italia seperti membuat  lagi regasifikasi Italia,” pungkasnya

Masukan panjang dari Paolo Scaroni AC Milan belum memiliki satupun pemecahan atas permasalahan mereka. Tentunya tidak mudah membawa Serie A menjadi bagian sepak bola Eropa modern. Layaknya perkembangan nyata pertandiang sepak bola Liha inggris.***

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.