AC Milan Kalah Mental, Stefano Pioli Sengaja Bertahan!
4 min readBerita Terbaru Liga Italia – AC Milan kalah mental setelah mereka tak berkutik dalam Derby della Madonnina kontra Inter Milan untuk pekan ke-21 Liga Italia.
Pasukan Stefano Pioli terpaksa menyerah 0-1 dalam duel head to head Inter Milan vs AC Milan pada Senin, 6 Februari 2023.
Kala itu AC Milan takluk berkat gol tunggal Lautaro Martinez menit 34, kekalahan semakin parah lantaran Rossoneri tidak melepaskan satupun tembakan on target sepanjang waktu penuh.
Kekalahan AC Milan atas Inter secara otomatis memperpanjang performa buruk mereka dengan enam laga tanpa kemenangan di semua kompetisi.
Sebelumnya AC Milan bermain imbang 2-2 atas AS Roma, kalah dari Torino pada babak 16 besar Coppa Italia. Kemudian kembali imbang 2-2 atas Lecce, hingga berakhir kalah 0-3 atas Inter untuk Supercoppa.
Susunan Pemain
Inter Milan: Onana; Skriniar, Acerbi, Bastoni; Darmian, Barella (Asllani 90’+4), Calhanoglu (Gagliardini 89’), Mkhitaryan (Brozovic 71’), Dimarco (Gosens 71’); Dzeko (Lukaku 71’), Martinez.
Pelatih: Simone Inzaghi
AC Milan: Tatarusanu; Kalulu, Kjaer (Rebic 86’), Gabbia (Thiaw 71’); Calabria (Saelemaekers 55’), Messias (Diaz 46’), Tonali, Krunic, Hernandez; Giroud, Origi (Leao 55’).
Pelatih: Stefano Pioli
AC Milan Kalah Mental, Gagal Antisipasi Inter Sejak Awal Pertandingan
Permasalahan datang bukan dari taktik eksperimental melainkan AC Milan kalah mental lebih dahulu.
Sehingga Inter nyaris membuka keunggulan 5 menit laga berjalan, beruntung tangan kanan Ciprian Tatarusanu cukup sigap menjaga gawang dari tendangan voli Lautaro Martinez dalam kotak penalti.
Setelahnya AC Milan melihat bagaimana Inter mendominasi derby secara penuh, menunjukkan bagaimana sang juara bertahan tidak berkutik dan lakukan serangan secara sembarangan.
Bukan hanya melepaskan serangan asal-asalan, pasukan Stefano Pioli juga nampak bertahan seadanya saja.
Hal tersebut pula yang mempercepat tercipta gol dari Lautaro pada menit ke-34 lewat sundulannya memanfaatkan sepakan sudut Hakan Calhanoglu.
Baru 45 menit pertama Ciprian Tatarusanu sudah lakukan tiga penyelamatan demi mencegah AC Milan bocor lebih banyak.
Baca Juga: Prediksi Jitu Braga vs.Benfica 10 Februari 2023 Piala Portugal
Rossoneri mencoba perbaiki keadaan pada babak kedua dengan mengganti beberapa pemain starter.
Upaya tersebut masih kurang efektif lantaran Nerazzurri tetap mengancam, kembali Lautaro muncul dengan peluang emas gol kedua.
Peluang AC Milan datang memanfaatkan kesalahan build up Inter, meski Rafael Leao dan Olivier Giroud gagal memaksimalkan kesempatan yang datang.
Sejatinya skor bisa lebih dari satu untuk Inter, apabila sundulan menit ke-83 Romelu Lukaku tidak teranulir karena terbilang adanya pelanggaran atas Malick Thiaw saat berduel.
Termasuk pemeriksaan VAR menit ke-90 yang membatalkan selebrasi Lautaro pasca terdeteksi masuk posisi offside.
AC Milan Kalah Akibat Kesalahan Eksperimental Sekaligus Tidak Adanya Mental Juara
Performa Rossoneri jelas mengejutkan para penggemar Liga Italia ketika mereka turun lapangan dengan formasi 3-5-2 alih-alih 4-2-3-1 seperti biasanya.
Kekalahan Stefano Pioli dan pasukannya otomatis menjadi kali kedua mereka mempermalukan diri dengan formasi tiga bek.
Sebelumnya AC Milan terdepak dari babak 16 besar Coppa Italia atas Torino 0-1. Ketika itu menggunakan formasi 3-4-2-1 yang kembali Pioli ulang seharusnya bukan karena penasaran.
Publik menuding jika taktik tiga bek menjadi penyebab utama kekalahan, namun, gelandang AC Milan Rade Krunic menilai permasalahan datang darisisi mental.
Sekalipun pelatih memakai formasi 3-5-2 pada musim ini, jauh sebelumnya tim melakukan persiapan matang.
Baca Juga: Prediksi Akurat CasaPia vs.Nacional 10 Februari 2023 Piala Portugal
“Kami telah melatihnya sepanjang pekan ini. Sejak hari pertama kami ubah semuanya dan mencoba melakukan sesuatu yang berbeda,” ungkap Rade Krunic
Selain itu Rade Krunic menilai jika sebelum berganti formasi, AC Milan sendiri memang bermain kurang bagus pada sejumlah laga terakhir.
Terungkap pula melalui Rade Krunic jika rencana awal Pioli adalah tim bertahan dengan soliditas tinggi sehingga menempatkan hanya tiga orang bek sejak awal.
AC Milan menyiapkan pertandingan agar bisa lebih bertahan dan mencoba menyerang balik pada saat yang bersamaan. Meski faktanya mereka melihat laga tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Krunic juga tidak sepakat bila kekalahan akibat kesalahan pemilihan taktik, ia menitik beratkan pada faktor mental para pemain.
“Saya tidak akan bilang ini masalah taktikal. Toh, kita menang Scudetto dengan taktik yang sama tahun ini. Sesuatu ada yang berubah secara mental. Saya belum tahu pastinya apa juga belum bisa menjelaskannya secara tepat,” pungkas Krunic.
Rafael Leao Masuk Sebagai Cadangan Rossoneri
Nama Rafael Leao masuk sebagai pemain cadangan ketika Stefano Pioli akhirnya memanggilnya menit ke-55.
Pasalnya Pioli memasangkan duet Olivier Giroud dan Divock Origi pada lini depan dalam formasi 3-5-2 laga Derby della Madonnia.
Alasan Pioli menempatkan Rafael Leao sebagai cadangan lantaran ia memiliki potensi yang sangat besar.
Sehingga pelatih memilih untuk bermain dengan dua striker yang berdekatan untuk menimbulkan masalah bagi pertahanan Inter.
Atas 27 pertandingan musim ini, Rafael Leao menyumbangkan 9 gol dan 9 assist untuk AC Milan.
Pada akhirnya kekalahan atas Inter memberikan dampak mendalam untuk AC Milan yang menghadapi periode sulit.
Jurnalis Sky Italia, Peppe Di Stefano, melaporkan bahwa kondisi ruang ganti Milan amat buruk usai kalah dari Inter Milan.
Menurutnya, seisi ruang ganti muram atau cemberut lantaran sama sekali tidak terlihat seulas senyum pada wajah para pemain.
Bahkan untuk menghibur para pemain Paolo Maldini, Ricky Massara, dan CEO Giorgio Furlani masuk ke ruang ganti meski kondisi tetap tidak membaik.
Sejauh ini masa depan Stefano Pioli tampaknya masih aman walau Milan dalam situasi kacau. Pasalnya tim menyadari bahwa mereka tidak punya banyak pilihan jika harus mendepak pelatih.***