Barcelona Tuding Liga Spanyol, Presiden Laliga Anti Barca!
3 min readBerita Bola Barcelona – Barcelona tuding Liga Spanyol memiliki sikap antipati dengan mereka. Hal tersebut lantas mendapat bantahan dari Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Javier Tebas menanggapi tudingan Presiden Barcelona, Joan Laporta yang menyebut dirinta tidak menyukai raksasa Catalans.
“Joan Laporta tidak bisa mengatakan saya meminta orang yang bertanggung jawab terhadap kontrol keuangan klub untuk melakukan sesuatu hanya karena saya tak suka Barcelona, itu salah,” ujar Javier Tebas dilansir sepakbolapialadunia.com dari ESPN.
Secara pribadi Javier Tebas menyebutkan tidak memiliki permasalahan dengan Barcelona. Ia pun menilai jika seharusnya Joan Laporta mengetahui fakta tersebut.
Tindakan Liga Spanyol kepasa Barcelona menurut Tebas sudah seharusnya demi menegakan aturan departemen LaLiga.
Barcelona Tuding Liga Spanyol, Javier Tebas Segera Berikan Klarifikasi
Sebelumnya Barcelona tuding Liga Spanyol memiliki sikap sentimen terhadap Blaugrana.
Sebaliknya Javier Tebas juga mendesak agar Joan Laporta mundur dari jabatanya sebagai Presiden Barcelona.
Barca tersandung skandal terkait pembayaran Rp22.75 miliar untuk Jose Maria Enriquez Negrier yang tidak lain mantan komite wasit Spanyol.
Pembayaran tersebut dugaannya mengalir ke perusahaan milik Negrier dari 2016 hingga 2018. Pihak Barcelona pun mengklaim untuk kebutuhan pelunasan biaya konsultasi. Seperti bagaimana pemain menyikapi keputusan wasit tanpa harus memicu hukuman.
Baca Juga: Barcelona Juara Liga Spanyol? Ketahui Faktor Penyebab Barca Gagal
Berbeda dengan pernyataan Barca, lantaran tudingan miring mengikuti skandal wasit. Yakni adanya dugaan mereka bermain belakang dengan hakim lapangan.
Apalagi Negrier merupakan sosok yang masih ada dalam komite wasit hingga 2018. ALhasil desakan dari Javier Tebas menuntut Joan Laporta mundur membuat sang Presiden gusar.
Laporta secara lantang menuding jika Javier sedang berupaya bisa menguasai Barcelona.
Belakangan kesebelasan Camp Nou terlibat banyak friksi, termasuk penolakan pihak Liga Spanyol meniakkan batas maksimum beban gaji klub sebesar 15%.
Baca Juga: Kehilangan Besar Barcelona! Robert Lewandowski Harus Absen
“Masalah ini merusak reputasi sepak bola Spanyol dan juga internasional, dan sulit diperbaiki,” ujar Javier Tebas.
Berdasarkan pernyataan Tebas, diketahui jika proses investigasi telah berjalan. Lantaran pihak LaLiga membutuhkan penjelasan termasuk pula seluruh dunia sepak bola.
“Kami harus mencari klarifikasi, alasan di balik sejumlah pembayaran itu, dan mencari siapa yang harus bertanggung jawab,” tegas Presiden Liga Spanyol.
Presiden Barcelona Tuding Pihak Presiden Liga Spanyol Ingin Hancurkan Reputasi Klub
Joan Laporta balas menuding jika Javier Tebas ingin menghancurkan reputasi Blaugrana.
Skandal wasit jelas membuat Laporta murka mendapati klubnya dituding berbuat curang.
Jose Maria Enriquez Negrier merupakan wakil Presiden Komite Wasit pada rentang 1994 sampai 2018.
Adanya tambahan skandal main belakang dengan wasit jelas menambah panjang permasalah eksternal klub.
Sebelumnya mereka juga bermasalah atas catatan skandal keuangan yang berdampak pada otoritas pembayaran gaji pemain.
Melihat sikap Joan Laporta yang tidak kooperatif, selaku Presiden Liga Spanyol, Tebas pun mendesaknya untuk mundur.
Laporta yang kesal lantas membalas komentar Tebas dengan pernyataan yang tidak kalah pedasnya.
“Beberapa orang sudah memperingatkan kami kalau Tebas sepertinya ingin merusak reputasi Barca dan saya. Kedoknya sudah terbuka, ia terus terobsesi dengan Barca, dengan ketakutannya kepada klub kami,” ujar Joan Laporta.
Presiden Barca tersebut menilai jika Tebas mempunyai keingingan menguasai Barcelona. Bahkan secara terbuka menyebut sudah upayakan hal demikian beberapa tahun terakhir.
“Ia (Javier Tebas) sadar hal itu tidak bisa terjadi selama saya menjabat sebagai presiden. Saya tidak akan mundur seperti yang Mr Tebas inginkan. Anggota klub yang memutuskan. Kami akan bertindak tegas kepada siapapun yang berani mencoreng sejarah dan citra Barcelona,” pungkasnya.
Blaugrana Ajukan Tuntutan Pengadilan Kepada Pihak LaLiga
Barcelona menuntut LaLiga selaku operator Liga Spanyol karena menolak memberi peningkatan batas atas gaji sebesar 15%.
Raksasa Catalan merasa mendapat diskriminasi, menghubungkan jika penolakan tersebut berkaitan dengan ketidak mauan mereka ikut serta dalam kerjasama dengan CVC Capital Partners.
Total 42 klub dua divisi teratas Liga Spanyol, hanya empat yang menolak kerja sama CVC Capital Partners.
Selain tim yang menolak kerjasama sudah mendapat kucuran dana untuk perbaikan infrastruktur dan modernisasi klub, serta peningkatan salary cap sebesar 15%.
Sementara CVC mendapat 11% dari pendapatan hak siar TV LaLiga selama 50 tahun. Kemudian pihak Barcelona mempermasalahkan poin terkait salary cap.
Sebagai tindakan serius Blaugrana memasukkan perkara ini ke pengadilan Barcelona. Tuntutan mereka menyatakan bahwa kegagalan LaLiga memberikan kenaikan salary cap sebesar 15%.
Hal itu lantas membuat skuad tak bisa bersaing secara imbang dengan para rival. Langkah Barcelona membawa kasus ini ke pengadilan setempat sebagai upaya banding atas penolakan LaLiga.***