ViniciusJr Korban Rasisme LaLiga, Polemik Panjang Liga Spanyol
4 min readViniciusJr Korban Rasisme LaLiga – Superstar Real Madrid, Vinicius Junior, mengirim pesan lewat media sosial setelah mengalami tindakan rasisme kala melawan Valencia akhir pekan lalu.
Fans di Mestalla melakukan nyanyian rasis terhadap pemain Brasil tersebut selama pertandingan yang berakhir 1-0 kekalahan bagi Madrid dalam kompetisi LaLiga.
Vinicius bahkan harus keluar dari lapangan karena kerusuhan yang terjadi menjelang akhir pertandingan.
Pemain tersebut kemudian mengingat insiden rasisme stadion Spanyol pada tahun 1997. Tujuannya guna menunjukkan bahwa masalah rasisme pada level tertinggi sepak bola Spanyol sudah ada sejak lama.
“1997 Rasisme di stadion Spanyol sudah ada bahkan sebelum saya lahir. Apa yang berubah hingga hari ini?,”tanya Vinicius Junior
ViniciusJr Korban Rasisme LaLiga, Curahkan Kekesalannya Lewat Media Sosial
Kekesalan ViniciusJr korban rasisme LaLiga langsung ia curahkan melalui tulisan terbuka media sosialnya.
Bintang Real Madrid itu mengungkapkan kekesalannya melalui media sosial setelah menjadi korban rasisme dalam pertandingan melawan Valencia.
Pemain Brasil itu tidak menyembunyikan perasaannya dalam unggahan tersebut. Vinicius mengklaim bahwa Liga Spanyol kini telah dirusak oleh tindakan rasisme padahal dulunya penuh pemain-pemain hebat. Seperti Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Ronaldo Nazario, dan lainnya.
“Ini bukan yang pertama, kedua, atau ketiga. Rasisme adalah hal yang biasa dalam LaLiga. Kompetisi menganggapnya biasa, Federasi juga melakukannya, dan lawan mendorongnya. Maafkan saya, kejuaraan yang dulu dipersembahkan oleh Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano, dan Messi, kini menjadi milik para rasialis,” ungkap kekesalan Vinicius Junior.
Baca Juga: Hambatan Lionel Messi Comeback, Ternyata Gaji Pemain Barca
Vinicius juga meminta maaf kepada orang-orang Spanyol yang tidak setuju dengan pandangannya.
Tetapi ia menyatakan bahwa Spanyol saat ini terkenal sebagai negara yang rasialis.
Meskipun ia mencintai negara ini, Vinicius menegaskan tekadnya untuk melawan rasisme sampai akhir bahkan jika itu berarti harus berjuang dari kejauhan.
Meskipun hukuman skorsingnya dicabut, nyatanya momen itu bukanlah hal yang menyenangkan bagi Vinicius.
Fakta yang tidak bisa terabaikan Vinicius Junior terus menjadi sasaran nyanyian rasialis.
Baca Juga: Pembaruan Fabrizio Romano, Neymar Man United Merapat?
Kejadian ini sekali lagi menyoroti perluasan masalah rasisme dalam sepak bola dan perlunya tindakan lebih kuat untuk memberantasnya.
Vinicius menunjukkan keberanian dan ketekunan dalam menghadapi rasis.
Publik semua harus bersama-sama melawan diskriminasi ini untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang inklusif dan adil bagi semua pemain.
Presiden LaLiga Javier Tebas Asu Mulut Usai ViniciusJr Korban Rasisme
Tanggapan kontroversial Presiden LaLiga, Javier Tebas, setelah ViniciusJr korban Rasisme dalam pertandingan Real Madrid melawan Valencia.
Tebas menggunakan platform media sosial untuk menegur pemain Brasil tersebut dengan meminta agar Vinicius tidak termanipulasi oleh situasi tersebut.
Tidak terhindari tanggapan Javier Tebas ini juga menuai kritik dari beberapa pihak.
Tebas menyatakan bahwa La Liga telah berusaha menjelaskan kepada Vinicius tentang tindakan yang telah diambil terkait kasus-kasus rasisme.
Namun, ia menyoroti bahwa Vinicius tidak hadir pada dua pertemuan yang telah tersepakati sebelumnya.
“Sebelum mengkritik dan menghina LaLiga, Anda perlu memperoleh pemahaman yang benar, Vinicius Junior. Jangan biarkan diri dimanipulasi dan pastikan sepenuhnya memahami kewenangan kami dan pekerjaan yang telah LaLiga lakukan bersama,” tegur Javier Tebas.
Vinicius pun memberikan tanggapan atas komentar Tebas, menunjukkan ketidaksenangannya terhadap respons presiden La Liga tersebut.
Pemain muda itu menyatakan bahwa bukanlah tugasnya untuk membahas masalah rasisme melainkan tindakan dan hukuman diperlukan.
Vinicius menegaskan bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh upaya Tebas untuk mengalihkan isu dengan melibatkannya dalam perdebatan.
Pemain Brasil itu sebagai salah satu pemain terbaik Real Madrid dan patut mendapatkan perlindungan dari rasisme dalam lapangan.
Perlakuan yang ia terima dari para penggemar adalah sesuatu yang menakutkan dan tidak dapat tertoleransi.
Saga ini akan terus memperoleh minat yang tinggi untuk melihat bagaimana kasus Vinicius dan respons LaLiga akan berkembang ke depannya.
Tindakan yang tegas perlu untuk memerangi rasisme dalam sepak bola. Kasus ini menyoroti pentingnya perubahan lebih besar dalam sikap dan pendekatan serta payung hukum yang memadai.
Kartu Merah Pemain Real Madrid Terbatalkan untuk Hadapi Rayo Vallecano
Berita Terbaru Vinicius Junior – Setelah mendapatkan kartu merah kontroversial dalam pertandingan melawan Valencia.
Vinicius Junior dari Real Madrid telah berhasil membatalkan hukuman tersebut dan berhak untuk bermain dalam pertandingan berikutnya melawan Rayo Vallecano.
Kartu merah itu keluar setelah insiden huru-hara yang terjadi pada masa injury time babak kedua.
Selain mendapat kartu merah, Vinicius juga menjadi sasaran nyanyian rasis yang keji dari para penggemar selama pertandingan tersebut.
Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, ikut memberikan dukungan kepada Vinicius melalui unggahan di Instagram. Rio Ferdinand menyuarakan kebutuhan akan perlindungan bagi pemain tersebut.
Ferdinand mengecam perlakuan Vinicius alami serta kegagalan otoritas sepak bola Spanyol dalam melindungi pemain dari tindakan rasisme dan kekerasan lapangan.
Rio Ferdinand menekankan perlunya tindakan lebih tegas dan dukungan kuat terhadap pemain yang menjadi korban.
Pembatalan kartu merah Vinicius merupakan kabar baik bagi Real Madrid. Lantaran mereka dapat mengandalkan kehadiran pemain muda berbakat dalam pertandingan melawan Rayo Vallecano.
Kasus ini juga menyoroti perlunya pendekatan lebih komprehensif dan konkret dalam memerangi rasisme dunia sepak bola.
Para otoritas harus bertindak lebih keras terhadap perilaku diskriminatif dan melindungi pemain dari serangan rasial.
Solidaritas dan tuntutan lebih kuat dari semua pihak penting untuk mencapai perubahan nyata dalam menjaga integritas permainan.
Pertandingan melawan Rayo Vallecano menjadi kesempatan bagi Vinicius membuktikan kualitasnya dalam lapangan. Sekaligus menunjukkan bahwa tidak ada tempat untuk tindakan rasisme dalam sepak bola.***