5 Oktober 2024

SITUS SEPAK BOLA PIALA DUNIA

PREDIKSI BOLA| SKOR BOLA| BERITA BOLA| HASIL PERTANDINGAN

Perpecahan Kamar Ganti Munchen, Imbas Pecat Nagelsmann

4 min read
PPerpecahan Kamar Ganti Munchen, Imbas Pecat Nagelsmann

Perpecahan Kamar Ganti Munchen, Imbas Pecat Nagelsmann

Perpecahan Kamar Ganti Munchen, Imbas Pemecatan Nagelsmann
Perpecahan Kamar Ganti Munchen, Imbas Pecat Nagelsmann

Berita Bola Hari Ini – Perpecahan kamar ganti Munchen terjadi pasca pemecatan pelatih sebelumnya Julian Nagelsmann beberapa waktu lalu.

Sadio Mane dan Manuel Neuer menjadi dua pemain yang rupanya berseberangan dengan Nagelsmann.

Berbeda halnya untuk Joshua Kimmich dan Leon Goretzka sebagai kubu yang menginginkan pelatih muda tersebut bertahan untuk Die Roten.

Namun, ketidaksukaan Julian Nagelsmann menahkodai Bayern Munchen juga dirasakan oleh sederet pemain lain seperti Sven Ulreich, Serge Gnabry, Leroy Sane, Jamal Musiala, dan Joao Cancelo.

Walau bagaimapun juga mantan pelatih Munchen tersebut turut memiliki pendukung dalam ruang ganti. Yakni Joshua Kimmich, Leon Goretzka, Matthijs de Ligt, Dayot Upamecano, dan Benjamin Pavard.

 

Perpecahan Kamar Ganti Munchen,Sejumlah Pemain Mengambil Sikap

Pemecatan Julian Nagelsmann yang mendadak tidak bisa menghindari perpecahan kamar ganti Munchen dilansir dari Daily Mail.

Terkonfirmasi jika ada sejumlah pemain dengan tegas mengambil sikap antara merelakan pergantian pelatih atau mempertahankannya bahkan sebelum penunjukkan Thomas Tuchel.

Pemain profesional Bayern Munchen yang menyatakan pro Nagelsmann dalam ruang ganti tidak lain adalah Joshua Kimmich, Leon Goretzka, Benjamin Pavard, Matthijs de Ligt dan Dayot Upamecano.

Bahkan Leon Goretzka mengaku jika sampai akhir Nagelsmann tidak kehilangan kepercayaan dari para pemain.

Baca Juga: Skotlandia 2-0 Spanyol, Rodri Kecam Taktik Scott McTominay dkk

“Saya tidak punya masalah dengan Nagelsmann. Tidak tahu bagaimana dengan orang lain. Namun, dapat mengatakan bahwa ia tidak kehilangan kepercayaan dalam ruang ganti. Kabar pemecatan Julian sangat mengejutkan! Kami semua terkejut,” ungkap Leon Goretzka.

Kendatipun terdapat sederet pemain yang menginginkan Julian Nagelsmann tetap melatih Bayern Munchen.

Faktanya tidak sedikit pula pemain dengan pendapat lebih baik mengganti posisi untuk pelatih baru.

Manuel Neur dan Sven Ulreich kabarnya menjadi pemain dengan andil paling besar mendorong pergantia pelatih baru.

Bukan tanpa alasan keduanya enggan berada di bawah arahan Nagelsmann, konflik tercipta tepat saat pelatih 35 tahun itu mendepak keluar pelatih kiper, Tony Tapalovic.

Padahal pelatih kiper Bayern Munchen, Tony Tapalovic adalah sosok yang sudah bekerja selama 12 tahun bersama Bavarian.

Baca Juga: Prediksi Akurat Arsenal vs.Leeds Liga Inggris 1 April 2023

Thomas Mueller memilih untuk tidak memberi dukungan maupun menolak pergantian pelatih. Lantaran memutuskan bersikap netral, sekalipun ia menilai proses pemecatan Nagelsmann terlihat kurang masuk akal.

Pasalnya musim ini, Nagelsmann mampu membawa Bayern Munchen melaju pada perempat final Liga Champions 2022-2023.

Musim 2022-2023, pelatih berusia 35 tahun itu masih melaju di Liga Champions dengan mencapai perempat final.

Bahkan dalam perjalanannya, Die Roten tak mengalami kekalahan satu kali pun bersama Nagelsmann.

 

CEO Bayern Munchen, Oliver Kahn Ungkap Alasan Pemecatan

Secara keseluruhan, total 37 pertandingan musim ini, Nagelsmann hanya menderita tiga kali kekalahan di semua kompetisi.

Dengan profilt tersebut, CEO Bayern Muenchen, Oliver Kahn, justru menganggap menurunnya performa sebagai alasan pemecatan.

“Saat kami merekrut Julian Nagelsmann untuk FC Bayern pada musim panas 2021. Kami yakin akan bekerja dengannya dalam jangka panjang dan itulah tujuan semua hingga akhir,” ujar Oliver Kahn.

Menurut Oliver Khan, Julian berbagi aspirasi dengan klub untuk memainkan sepak bola yang sukses dan atraktif.

Namun seiring berjalannya waktu pihak manajemen Bayern Munchen menilai terjadi penurunan kualitas dalam skuad akibat kurang konsisten sistem pelatihan.

“Tetapi sekarang kami telah sampai pada kesimpulan bahwa kualitas dalam skuad. Terlepas dari gelar Bundesliga tahun lalu semakin jarang dikedepankan,” lanjutnya.

Sang CEO juga mengeluhkan permainan Die Roten yang kurang maksimal sekembalinya dari jeda Piala Dunia hingga saat ini.

“Setelah Piala Dunia kami bermain kurang sukses dan kurang atraktif. Fluktuasi besar dalam kinerja telah meragukan tujuan kami untuk musim ini. Tetapi juga tujuan kami untuk masa depan. Itu sebabnya kami bertindak sekarang,” tegas Khan.

Khan juga menyampaikan terima kasih lantaran Julian Nagelsmann bersama tim kepelatihannya sudah banyak membantu Bayern Munchen.

“Secara pribadi dan atas nama FC Bayern, saya ingin berterima kasih kepada Julian dan tim kepelatihannya. Saya berharap yang terbaik untuk semua orang di masa depan,” tutup Kahn mengakhiri.

 

Kehadiran Thomas Tuchel Berpotensi Perbaiki Nasib Pemain Ini

Thomas Tuchel bergabung menggantikan posisi Nagelsmann selang sehari setelah pemecatan.

Mantan pelatih Chelsea itu bertugas memperbaiki performa Die Roten yang menurut manajemen sedang tidak stabil hingga tergusur dari puncak klasemen oleh Dortmund.

Kehadiran Tuchel diharapkan mampu mendongkrak kembali posisi Munchen sekaligus meneruskan  perjuangan Nagelsmann untuk perempat final Liga Champions musim ini.

Beberapa pemain berharap nasibnya dapat berubah dengan kehadiran pelatih baru, seperti Daley Blind, Mathys Tel, Ryan Gravenberch, dan Marcel Sabitzer.

Daley Blind datang dari Ajax Amsterdam secara gratis pada pertengahan musim ini untuk menambah daya gedor lini pertahanan.

Sejauh ini Blind menjadi pilihan utama pelatih untuk posisi bek kiri, namun ketika berlabuh ke Die Roten ia belum mendapatkan menit bermain maksimal.

Penyerang muda Prancis Mathys Tel baru saja datang dari Stade Rennais awal musim panas tahun 2022.

Sejauh ini Mathys Tel sudah mencetak lima gol dari 21 total pertandingan bersama Die Roten.

Berpotensi menjadi bintang masa depan jika terus mengalami performa yang signifikan di setiap tahunnya.

Ryan Gravenberch pemain muda akademi Ajax Amsterdam berposisi gelandang bertahan sudah bergabung sejak awal musim panas 2022.

Pemain asal Belanda itu menghasilkan satu gol dan satu assist di bawah asuhan Julian Nagelsmann.

Marcel Sabitzer asal Austria adalah gelandang bertahan dalam masa pinjaman ke Manchester United pada Januari karena kurang mendapatkan menit bermain.***

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.