23 April 2024

SITUS SEPAK BOLA PIALA DUNIA

PREDIKSI BOLA| SKOR BOLA| BERITA BOLA| HASIL PERTANDINGAN

Romelu Lukaku Menangis, Bicarakan Bangkit dari Kemiskinan

4 min read
Romelu Lukaku Menangis, Bicarakan Bangkit dari Kemiskinan

Romelu Lukaku Menangis, Bicarakan Bangkit dari Kemiskinan

Romelu Lukaku Menangis, Bicarakan Bangkit dari Kemiskinan
Romelu Lukaku Menangis, Bicarakan Bangkit dari Kemiskinan

Romelu Lukaku Menangis – Romelu Lukaku, striker Inter Milan selalu memiliki momen yang mendalam setiap kali ia mencetak gol.

Ia selalu memikirkan kakeknya yang telah meninggal ketika masih berusia 12 tahun. Tepat empat tahun sebelum debut profesional bersama klub Belgia, Anderlecht yang menakjubkan.

“Saya berjanji kepadanya bahwa akan menjaga ibu saat berusia 12 tahun. Saya telah memenuhi janji tersebut. Setiap kali melihat ibu saya di tribun, atau setiap kali mencetak gol, saya mengingat janji itu,” ujar Lukaku dengan suara penuh emosional.

Lukaku menunjuk ke arah langit, menunjukkan betapa pentingnya janjinya kepada kakeknya.

Dalam setiap suku kata yang terucap terasa getaran emosi mendalam. Ia dengan tegas menyatakan bahwa telah menjaga ibunya dan itu menjadi motivasi besar baginya.

Baginya, mencetak gol bukan hanya tentang mencetak poin, melainkan juga tentang memenuhi janji yang telah ia buat kepada kakeknya.

Romelu Lukaku adalah seorang pemain penuh semangat dan berkomitmen, serta memiliki ikatan emosional kuat dengan keluarganya.

 

Romelu Lukaku Menangis, Pencetak Gol Terbanyak Belgia Sepanjang Masa

Tdak ada yang percaya sosok Romelu Lukaku menangis, pemain striker terkenal dari Belgia telah mencapai puncak karir dunia sepak bola.

Lukaku adalah pencetak gol terbanyak Belgia sepanjang masa, meraih Piala FA bersama Chelsea.

Termasuk gelar Serie A bersama Inter Milan, walau demikian hal-hal tersebut tidak sebanding dengan kebermaknaan merawat keluarganya.

Bagi Lukaku, tak peduli menang atau kalah dalam pertandingan yang terpenting adalah menjaga keluarganya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Romelu Lukaku sangat terikat emosional dengan kakeknya yang telah meninggal. Saat ia berbicara tentang kakeknya, suaranya penuh dengan getaran emosi dan air mata tak dapat terbendung.

Baca Juga: Lionel Messi Tunda Tranfer Al-Hilal, Resolusi Pribadi Hingga 2024

“Tidak masalah menang atau kalah saya menerimanya dengan tenang. Ini adalah masalah keluarga yang nyata. Jadi kakek saya sangat berarti, ”ujar Romelu Lukaku dengan suara parau karena tidak bisa menahan air mata.

Meskipun bermain pada final Liga Champions bersama Inter Milan pada 10 Juni merupakan pencapaian tertinggi dalam sepak bola klub.

Ketika ditanya tentang arti momen ini bagi kakeknya, Lukaku hampir tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat.

Baginya, sang kakek memiliki makna begitu besar lebih dari apa pun di dunia ini. Kakeknya adalah penggemar terbesarnya yang selalu memberikan dukungan dan inspirasi.

Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Pensiun, Tinggalkan Bola Tapi Bukan Fans

Romelu Lukaku pemain luar biasa dan pencetak gol terbanyak Belgia sepanjang masa. Tetap menjadikan keluarga sebagai prioritas utamanya.

Keberhasilannya dalan lapangan tidak ada artinya jika tanpa seiring dengan perhatian dan kasih sayang kepada orang-orang tercinta.

“Ketika saya melihat putra saya, saya melihat begitu banyak tentang dia. Kakek, bagi saya adalah nomor satu. Dia adalah penggemar terbesar saya,” lanjutnya.

 

Romelu Lukaku Menangis, Tidak Malu Ceritakan Kemiskinan Masa Lalunya

Romelu Lukaku, pemain sepak bola yang inspiratif, telah mengungkapkan masa lalunya yang penuh tantangan.

Ia berbicara tentang kemiskinan yang keluarganya hadapi, bahkan ibunya harus menambahkan air ke dalam susu agar bisa bertahan lebih lama.

Meskipun pernah mengalami masa sulit, Lukaku melihat perjalanan luar biasa dalam karir sepak bola.

Sebelumnya, ia tidak bisa menyaksikan final Liga Champions tetapi sekarang dengan berkat Tuhan bisa bermain dalam pertandingan tersebut.

“Saya tidak bisa menonton, tapi sekarang, dengan rahmat Tuhan, saya bisa memainkannya. Berada di posisi ini sekarang, memiliki keluarga saya itu akan menjadi hal yang indah karena seperti lingkaran penuh,” lanjutnya.

Setelah mengalami masa pinjaman dari Chelsea, Lukaku kembali ke Inter Milan pada Juni 2022 untuk periode kedua bersama klub Italia tersebut.

Selama pandemi Covid-19, pengalaman bersama Inter Milan memperkuat ikatan persaudaraan di antara para pemain.

Lukaku mengungkapkan keintiman dan kekompakan tim saat itu, mereka menghabiskan begitu banyak waktu bersama.

Bahkan lebih banyak daripada waktu yang dia habiskan dengan putra sulungnya. Mereka bermain game bersama, kembali ke hotel, tinggal di kamar, dan menonton pertandingan bersama.

Keadaan ini mengingatkannya pada semangat tim Inter Milan pada tahun 2010 mencapai treble yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meraih gelar Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.

Lukaku merasa bangga dan terinspirasi oleh ikatan kuat antara sesama pemain, serta pengakuan dari pemain sebelumnya.

Semangat dan persatuan itulah yang mengantarkan Lukaku dalam perjalanannya menuju kesuksesan. Meskipun tidak pernah lupa akan perjuangan masa lalunya yang penuh kisah inspiratif.

 

Inter Milan Lolos Babak Final Liga Champions 2023

Berita terbaru Inter Milan, klub Inter Milan telah melewati salah satu grup tersulit dalam Liga Champions tahun ini yang juga melibatkan Bayern Munich dan Barcelona.

Sebelum melaju ke final setelah mengalahkan Porto, Benfica, dan rival sekotanya, AC Milan.

Namun, tantangan terbesar menanti mereka pada akhir pekan depan. Manchester City telah menjadi kekuatan dominan musim ini, meraih gelar Liga Premier dan Piala FA.  Mereka akan menjadi oposisi yang tangguh bagi Inter Milan di final.

Romelu Lukaku, penyerang Inter Milan, menyambut tantangan tersebut dengan sikap yang positif.

Ia berbicara tentang kesempatan bermain melawan tim terbaik dunia dan ingin menikmati momen tersebut tanpa tekanan. Lukaku berharap dapat memberikan hasil terbaik dalam pertandingan tersebut.

Salah satu ancaman terbesar bagi Inter Milan adalah penyerang Manchester City, Erling Haaland, yang telah mencetak rekor gol musim ini dengan kecepatan mengesankan.

Lukaku meyakini bahwa Haaland dan Kylian Mbappe akan mendominasi sepak bola dunia dalam 10 tahun ke depan dan menggantikan peran Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Namun, Inter Milan sadar bahwa Manchester City bukan hanya mengandalkan Haaland.

Mereka adalah tim yang terlatih dengan baik di bawah arahan Pep Guardiola. Lukaku mengakui bahwa City memiliki pola permainan berbeda untuk setiap pertandingan.

Andalkan serangan yang terorganisir dengan baik dan gerakan mengancam pertahanan lawan.

Inter Milan akan menghadapi tugas berat dalam final Liga Champions melawan Manchester City.***

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.