29 Maret 2024

SITUS SEPAK BOLA PIALA DUNIA

PREDIKSI BOLA| SKOR BOLA| BERITA BOLA| HASIL PERTANDINGAN

Juergen Klopp Liverpool Benarkah Hanya Sejengkal Gelar Liga Inggris

4 min read
Juergen Klopp Liverpool Benarkah Hanya Sejengkal Gelar Liga Inggris

Juergen Klopp Liverpool Benarkah Hanya Sejengkal Gelar Liga Inggris

Juergen Klopp Liverpool Benarkah Hanya Sejengkal Gelar Liga Inggris
Juergen Klopp Liverpool Benarkah Hanya Sejengkal Gelar Liga Inggris

Juergen Klopp Liverpool secara perlahan namun pasti terus menunjukkan progress positif. Meski demikian ia menanggapi jika The Reds dengan Manchester City terpaut jarak. Mesryside masih harus berupaya keras untuk bisa mengejar atau menyamai perolehan poin The Sky Blues.

Hanya saja, Klopp tidak mengatakan telah menyerah dari kompetisi Liga Inggris. Ia tetap menginstruksikan agar skuad asuhannya tetap bermain konsisten. Mereka memilih fokus memenangkan semua pertandingan dari sisa laga yang ada.

Klopp sendiri menyebutkan jika semua pertandingan Liga Inggris sulit. Liverpool memutuskan untuk menyuguhkan penampilan yang lebih menarik di lapangan. Minggu, 23 Januari 2022 The Reds berhasil menang 3-1 dari Crystal Palace. Peroleh poin penuh itu jelas membawa mereka lebih dekat menuju gelar.

Tiga gol milik Liverpool terjadi sejak menit ke-8 berkat Virgil van Dijk, Alex Oxlade-Chamberlain (32′), serta eksekusi penalti Fabinho (89′). Total koleksi poin yang skuad asuhan Jurgen Klopp kumpulkan adalah 48 dari 22 laga. Mereka tertinggal 9 poin dari The Citizen yang bermain 23 pertandingan.

Juergen Klopp Liverpool, Tidak Masalahkan Penalti The Reds Disebut Konyol

Sebagai kepala pelatih tim besar Juergen Klopp Liverpool tidak mudah goyah. Ia terbiasa menghadapi kritikan pedas yang diarahkan kepada tim asuhannya. Salah satunya adalah kala The Reds memperoleh penalti yang oleh kritikus Alan Shearer disebut konyol. Mantan striker Liga Inggris Alan Shearer bahkan menyebut keputusan bodoh wasit memberikan penalti.

Penalti Liverpool terjadi kala kemelut terjadi di fase akhir pertandingan dengan Crystal Palace. The Eagles memberikan tekanan mentah  menyasar tangan penjaga gawang Alisson Becker. Ketika momentum tercipta bagi Palace, wasit justru menghadiahi penalti untuk Liverpool. Lantaran Kevin Friend menilai Vicente Guiata melakukan pelanggaran terhadap Diogo Jota.

Baca Juga: Prediksi Maroko Vs Malawi 26 Januari 2022 Piala Afrika

Melalui rekaman pertandingan Liverpool kontra Crystal Palace terlihat jika bola mengenai Jota. Barulah bola bergulir keluar menuju garis belakang lapangan. Artinya Guiata menyenggol Jota sebelum sang striker terjatuh. Shearer merasa bingung melihat penampilan buruk sang wasit memimpin laga.

Baca Juga: Prediksi Rangers Vs Livingston 27 Januari 2022 Piala Skotlandia

Sebelumnya Shearer merupakan pemegang rekor gol terbanyak di Liga Premier. Ia menilai bila keputusan menghadiahkan The Reds penalti sebuah tindakan konyol.”Ketika saya menyaksikannya secara langsung, saya pikir tendangan gawang. Dia kan hanya salah tendang, ketika saya melihatnya dalam gerakan lambat. Tidak ada yang berubah sama sekali dan demi hidup saya. Kevin Friend dan Craig Pawson, kenapa mereka bisa sama-sama membuat keputusan konyol, keliru, menyedihkan, dan bodoh ini,” paparnya.

Baca Juga: Prediksi Mali Vs Equatorial Guinea 27 Januari 2022 Piala Afrika

Menurutnya standar perawsitan Liga Inggris musim ini sangat burul. Beberapa kali keputusan buruk terjadi di sejumlah pertandingan. VAR justru menjadikan para wasit tampil lebih buruk, lantaran mereka bekerja dalam tekanan yang sangat besar.

Liverpool seharusnya tidak menerima penalti, ia menyesalkan para wasit berkualitas dan profesional membuat keputusan membingungkan.

Alisson Becker Pahlawan Liverpool di Waktu Krusial

Juergen Klopp beruntung memiliki penjaga gawang Alisson Becker. Dirinya adalah pemain yang berperan aktif mengatasi situasi krusial. Sejumlah upaya penyelamatan sudah Becker lakukan kala Liverpool vs Crystal Palace. Kemenangan sulit Minggu kemarin menghasilkan skor 3-1.

Kiper asal Brasil itu menjadi sosok terpenting yang mencegah The Eagles membuat aksi balasan. Pada menit ke-82 Michael Olise melakukan sepakan keras namun masih bisa terblokir oleh Becker. Tendangan penalti Fabinho menjadi penutup yang mengukuhkan kemenangan The Reds. Hadiah di kotak terlarang wasit berikan selang satu menit laga berakhir.

Kepala pelatih Juergen  Klopp menyebut Liverpool tidak akan berhasil tanpa Alisson. Klopp bahkan tidak segan mengucapkan terima kasihnya kepada kiper 29 tahun itu. Total ada 4 upaya penyelamatan yang ia lakukan. Termasuk menangkap satu umpan silang serta menghalau dua kali hit.

Liverpool bersama Alisson memang menjadi tim keempat dengan jumlah kebobolan tersedikit. Total sepanjang pertandingan di Liga Inggris telah kebobolan 19 gol. Sebelum bersama The Reds, Becker merupakan kiper dari AS Roma. Selama bersama Roma mampu bermain cleansheet 10 penampilan. Terpaut 2 angka dari prestasi Ederson Moraes kiper Manchester City yang mempunyai 12 cleansheet.

“Saya berkata kepadanya sekarang, terima kasih telah menyelamatkan lini belakang kami lagi. Dia berkata ‘itu pekerjaan saya’. Tentu saja sangat membantu memiliki penjaga gawang kelas dunia di lini belakang!” ungkap Juergen Klopp.

The Reds Tidak Pernah Remehkan Piala Liga Inggris

Melajunya Liverpool menuju final Liga Inggris, membuktikan bila sejak awal Juergen Klopp tidak pernah meremehkan ajang tersebut. The Reds akhirnya kembali menginjakkan kakinya setelah 6 tahun tidak pernah sampai final. Hal ini sekaligus menepis jika Klopp tidak serius meracik skuadnya di kompetisi ini.

Liverpool sukses lolos ke final Piala Liga Inggris usai mendepak Arsenal pada semifinal. The Reds menang agregat leg kedua 2-0 di Emirates Stadium. Pertandingan kala itu diselenggarakan pada Jumat, 21 Januari dini hari. Terakhir kali mereka menjejakkan kaki di Piala Liga Inggris adalah tahun 2016.

Sebuah pencapaian positif yang Liverpool lakukan bersama Klopp. Termasuk juga pembuktian sang pelatih pada musim pertama dirinya mengaristeki. Sebelumnya Klopp selalu menerima kritikan penggemar bola. Karena dinilai meremehkan Piala Liga Inggris dengan menggunakan pemai pelapis. Termasuk memberi kesempatan para pemain muda The Reds, serta sering absennya ia setiap kali melakukan konferensi pers.

Klopp mengaku dirinya mempunyai pertimbangan dan alasan tersendiri. Mengapa membiarkan pemain lapis kedua turun lapangan. Termasuk pula dengan ketika menurunkan para pemain muda selama ajang Piala Liga Inggris. “Situasinya selalu sekitar kapan waktunya? Siapa yang bisa dimainkan? Berapa pertandingan yang sudah mereka mainkan?” papar manajer asal Jerman.

“Saya tidak bisa memilih tim hanya dengan melihat skuad di atas kertas. Kami harus mempertimbangkan banyak hal dan selalu begitu. Hanya saja, Anda butuh keberuntungan di waktu-waktu tertentu dan momen spesifik. Kami tidak pernah punya keberuntungan lebih. Dengan selalu menghadapi undian yang rumit. Sehingga kami tidak bisa menurunkan line up tim Premier League di kompetisi piala. Sementara tiga hari sebelumnya ada pertandingan di liga,” terang Juergen Klopp.

Meskipun tidak selalu beruntung, tetapi undian juga bukan laga yang termudah. Klopp memutuskan untuk mengajak skuad asuhannya tetap mengejar semuanya dengan fokus penuh. Liverpool akan bertemu Chelsea di Wembley stadion pada 27 Februari 2022.***

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.