Mohamed Salah Liverpool Bicara Balas Dendam, Belum Lupakan Ramos
3 min readKabar Terbaru Liverpool – Mohamed Salah Liverpool menjelang bentrokan final Liga Champions. Secara mengejutkan mengangkat kembali tentang balas dendam terhadap Real Madrid. Ia menyampaikan keinginan mendapatkan gelar kedua bersama Liverpool. Terlebih mengingat lawan The Reds adalah Los Blancos yang mempunyai riwayat personal masalah dengan Salah.
Penyerang Liverpool Mohamed Salah menjadi sorotan menjelang pertandingan Liga Champions melawan Real Madrid. Kedua tim pastinya akan bersaing ketat seolah mengulang kembali bentrokan serupa final UCL 2018 yang terjadi di Kyiv.
Pemain internasional Mesir telah berbicara tentang balas dendam. Fakta itu tampaknya menjadi alasan sang pemain The Reds bersemangat untuk segera merumput. Real Madrid mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1. Sejatinya pasukan Jurgen Klopp sudah satu kali menjuarai Liga Champions di tahun 2019. Namun rupanya bekas luka masa lalu masih segar untuk Salah.
Mohamed Salah Liverpool Kejar Upaya Balas Dendam di Final
Musim pertama Mohamed Salah Liverpool pada musim pertamanya bersama Anfield. Pemain internasional Mesir itu sukses merebut gelar Liga Premier. Total Salah mencetak 32 gol dalam 36 penampilan sekaligus memenangkan sepatu emas dalam prosesnya.
Sementara pada final Liga Champions 2018, penyerang The Reds itu mencapai 44 gol di semua kompetisi. Membuat semua mata tertuju padanya karena tidak ada aksi spektakuler yang penggemar bisa harapkan.
Dendam masa lalu Mohamed Salah terjadi pada menit ke-30, ketika itu ia harus keluar lapangan setelah menjadi korban bek tengah Real Madrid Sergio Ramos. Anehnya Spanyol mampu lolos tanpa kartu kuning.
Baca Juga Liverpool vs Real Madrid Final Liga Champions 5 Pemain Ini Berbahaya
Sedangkan penyerang Liverpool keluar lapangan dengan mata berkaca-kaca karena cedera bahu. Jurgen Klopp dan anak buahnya memiliki malam tak terlupakan ketika tiga gol babak kedua Los Blancos membuat mereka kalah 3-1.
Kecemerlangan atas kesalahan Gareth Bale menginspirasi kiper Liverpool Loris Karius. Sebaliknya justru memberi Real Madrid gelar Liga Champions ke-13. Salah yang terluka dan hanya bisa menyaksikan aksi tepat di depan mata tanpa bisa melakukan apapun. Padah ia memahami jika The Reds sangat membutuhkannya tetapi ia tidak bisa membantu.
Baca Juga: Neymar PSG Les Parisiens Sudah Menyerah! Ingin Segera Perpisahan
Hingga hari ini dendam tersebut belum bisa orang Mesir itu memiliki kesempatan menebus dan membalaskan dendamnya. Sekalipun ia sangat vokal tentang perasaannya sejak hari pertama. Pemain Liverpool Salah mendefinisikan cedera bahu melawan Real Madrid sebagai momen terburuk dalam karirnya.
Target Utama Mohamed Salah Mengalahkan Real Madrid yang Cederainya. Setelah Liverpool lolos ke final melawan Villarreal pada semi-final. Pemain berusia 29 tahun itu menyatakan preferensinya untuk lawan Los Blancos menurut Batos .
Keinginan Pribadi Mohamed Salah Tergabung Sebagai Starting Eleven Liverpool
Media setempat menanyakan keinginan sesungguhnya dari Mohamed Salah.”Jika Anda bertanya kepada saya secara pribadi, tentu ingin bermain melawan Madrid. Karena kami kalah di final melawan mereka,” ungkap Mohamed Salah.
Salah menilai bila Tuhan pasti tersenyum lebar mengabulkan keinginannya. Real Madrid meraih kemenangan luar biasa melawan Manchester City di semifinal mereka. Setelah tertinggal selama 89 menit pada leg kedua.
Pasukan Carlo Ancelotti masih merayakan di Santiago Bernabeu, sementara Salah yang jujur secara brutal menggerakkan udara dengan semangat, emosi, dan tujuan dengan status singkatnya. Isi pesan yang ia tuliskan melalui twitter pribadi menyebut jika merekam memiliki skor untuk mereka selesaikan.
Media Lokal Inggris Ungkit Soal Cedera Bahu Mo.Salah
Berbicara kepada media sebelum final Liga Champions, Mohamed Salah mengingat kembali sebagai momentum terburuk. “Itu adalah momen terburuk dalam karir saya. Benar-benar sedih saat itu. Saya seperti ‘Kita tidak bisa kalah dengan cara ini’ tidak pernah sebelumnyamerasakan perasaan demikian sebelumnya dalam sepak bola. Terutama Liga Champions final pertama bagi kita semua,” papar Salah.
Menjelang momen besar di depan mata untuk Salah, ia telah terbuka tentang perasaannya menuju bentrokan. Tanggung jawab ada padanya dalam menghasilkan kinerja yang layak penggemat ingat. Merujuk pada performanya sejauh ini, kita mungkin bisa mengubur Real Madrid dari Stade de Prince.***