19 April 2024

SITUS SEPAK BOLA PIALA DUNIA

PREDIKSI BOLA| SKOR BOLA| BERITA BOLA| HASIL PERTANDINGAN

Frank Lampard Katalis Chelsea, Larang Transfer Pemain

4 min read
Frank Lampard Katalis Chelsea, Larang Transfer Pemain

Frank Lampard Katalis Chelsea, Larang Transfer Pemain

Frank Lampard Katalis Chelsea, Larang Transfer Pemain
Frank Lampard Katalis Chelsea, Larang Transfer Pemain

SEPAK BOLA PIALA DUNIA  – Sebutan Frank Lampard katalis Chelsea bukanlah hal yang berlebihan. Karena ia adalah pihak yang mengajarkan The Blues bagaimana mengoptimalkan potensi mereka. Bukan rahasia bila akademi Chelsea penuh dengan bakat kelas dunia yang sulit terabaikan. Kedatangan Lampard untuk membuat perubahan dalam klub.

Mengubah keinginan instan pasca kepemilikan 19 tahun Roman Abramovich. Sebelumnya klub tidak pernah ada keinginan membangun identitas atau budaya tertentu. Meskipun kini mereka menikmati reputasi sebagai salah satu akademi terbaik di Inggris. Kurangnya visi jangka panjang The Blues membatasi peluang bagi para pemain muda.

Sebagai contoh John Terry, mantan kapten klub yang berhasil melewati jajaran pemain muda. Terry melakukan debut tahun 1998 tetapi hanya sedikit yang mengikuti jejaknya. Segalanya telah tampak berubah di musim panas 2019. Ketika Frank Lampard, sang pencetak gol terbanyak Chelsea sepanjang masa. Resmi menjadi manajer dan menerapkan larangan transfer pemain.

Frank Lampard Katalis Chelsea, Ingin Optimalkan Potensi Kelas Dunia

Bukan tanpa alasan ia disebut Frank Lampard Katalis Chelsea, dengan Lampard sudah lama pergi dan Thomas Tuchel di kursi panas. The Blues akan pergi ke final Piala Carabao melawan Liverpool. Mereka percaya diri membawa lima lulusan akademi dalam skuad mereka. Sekaligus membuat iri klub-klub Liga Premier.

Larangan transfer merupakan hal terbaik yang bisa terjadi dalam tubuh Chelsea. Salah satu lulusan akademi mereka, Mason Mount, membuat lebih dari 100 penampilan untuk klub. Mount kini menjadi anggota reguler skuad senior Inggris.

Mason Mount yang ingin mencoba untuk membuat jalannya, menghabiskan waktu dengan status pinjaman di Belanda bersama Vitesse. Kemudian Mount bermain dengan Frank Lampard untuk Derby. Sebelumnya keluarga Mason Mount ragu apakah Stamford Bridge tempat yang tepat.

Baca Juga: Prediksi Lazio Vs Napoli 28 Februari 2022 Liga Italia

“Akademi, kualitas kepelatihan, dan segala sesuatu yang terkait dengannya adalah kelas dunia. Tetapi Mason telah berada sembilan tahun sebelum mendapatkan beasiswa. Tidak ada yang mengubah pikiran saya tentang tetap di sana karena tidak ada jalan lain,” ungkap Ayah Mason, Tony Mount.

Baca Juga: Prediksi Lyon Vs Lille 28 Februari 2022 Liga Prancis

Tony memberi tahu Mason bahwa tidak ada pemain yang berkembang dan mempertahankan karier di tim utama Chelsea sejak John Terry. Tony  sudah bertemu dengan klub lain yang membicarakan jalur pemain reguler. Ia membuat Chelsea sadar pentingnya pengembangan talenta. Tetapi Mason mengatakan kepada sang ayah bahwa dia tidak akan pergi ke mana pun. Chelsea adalah klubnya dan dia tidak akan pergi jauh-jauh.

Harapan Frank Lampard Mampu Ciptakan Perubahan

Frank Lampard datang ke Chelsea dan menerapkan larangan transfer  jelas membuat perbedaan. Kesuksesan dari kebijakan Lampard hanya membutuhkan waktu sebagai pembuktiannya. Mason Mount, Reece James, dan Tammy Abraham semuanya akan kembali pada waktu yang tepat. Mason sendiri cukup beruntung karena memiliki satu tahun dengan Frank di Derby.

Baca Juga: Prediksi Porto Vs Gil Vicente 28 Februari 2022 Liga Portugal

Orang tua pemain akademi Chelsea meyakini jika \ pintu akan dibuka. Thomas Tuchel mencoba untuk mengikuti Frank. Tuchel jelas memiliki filosofi yang sama berpikir bila klub telah melihat beberapa bakat nyata dari akademi. Larangan transfer adalah hal terbaik yang pernah terjadi. menurut banyak sudut pandang orang tua.

Sebelumnya, Reece James bermain untuk lini depan sebagai pemain muda Chelsea. Sebelum akhirnya Reece menetap di bek kanan dan menghadapi pemain sekelas Jadon Sancho dari Manchester City

Daftar lulusan akademi Chelsea memang terus bertambah. Beberapa dari mereka tampil mengesankan dengan status pinjaman di Liga Premier. Sebagai contoh adalah Conor Gallagher untuk Crystal Palace dan Armando Broja bagi Southampton.Belum lagi Fikayo Tomori, sekarang bersama AC Milan, dan Tariq Lamptey, mendukung Brighton.

Para pemain muda telah membuat dampak signifikan sejak meninggalkan klub. Namun, ada kesempatan yang terlewatkan selama bertahun-tahun. Pada berbagai tahap perkembangan, Declan Rice, Raheem Sterling dan Rhian Brewster semuanya menghabiskan waktu latihan bersama Chelsea

Chelsea Percaya Potensi Pemain Muda Berkarakter

Kekuatan Chelsea selalu mengintai calon rekrutmen antara usia 12 dan 16. Sayangnya hingga hari ini mereka tidak memiliki manajer untuk mengelola pemain muda. Padahal mempunyai orang-orang seperti Antonio Conte, Avram Grant, Rafael Benitez. The Bluestidak melakukannya dengan alasan tidak punya waktu.

Saat ini apa yang Chelsea lakukan adalah keputusan sangat baik. Klub mengirim pemain dengan status pinjaman. Membuat Gallagher dan Broja bisa bermain di sana musim depan. Adanya perubahan budaya menunjukkan bahwa The Blues dapat menangani Liga Premier.

Chelsea selama ini selalu menghabiskan uang karena memang punya uang. Tetapi mereka sekarang dapat menemukan pemain yang tepat tanpa membelanjakan banyak uang. Tidak perlu belanja pemain semahal Romelu Lukaku, karena tersedia beberapa pemain muda bagus untuk mendapat kesempatan.

Setiap manajer yang datang ke Chelsea tidak mungkin menetap untuk waktu yang lama. Sehingga Lampard tidak akan berinvestasi pada seorang pemain muda saja. Kami sangat beruntung Frank datang dan dia percaya kemampuan pemain muda. Alasan mereka mendapat kesempatan adalah larangan transfer.***

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.